proses pembuatan cat
1. Persiapan /
Preparasi
Pada tahap preparasi / persiapan dimulai dengan mempersiapkan
bahan-bahan baku sesuai dengan formula atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan
diambil dari gudang yang sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak
pula cacat atau rusak baik fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya
perubahan bau, warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut). Mengukur bahan yang akan diproses,
bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya atau diukur volumenya, tergantung
dengan basis apa yang digunakan dalam formula atau resepnya. Bahan-bahan
tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan dengan tenaga
manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).
2. Sintesa
Pada tahap ini diawali dengan
mencampurkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cat yaitu resin, aditif,
solven dan pigmen. Kemudian campuran tersebut diaduk sampai rata (tahap premixing).
Setelah itu campuran tadi di giling sampai menghasilkan ukuran yang kecil
(tahap grinding). Lalu campuran yang telah di giling tadi di tambah dengan
resin dan solven lagi. Resin dan solven ini digunakan sebagi pencuci campuran
yang telah digiling (tahap wash down). Setelah campuran yang telah dicuci,
kemudian ditambah dengan solven dan aditif lalu di mix sampai merata (tahap
mixing). Kemudian diberi tambahan zat pewarna (sesuai yang diinginkan) dengan
menambahkan tiner dan metallic solution (tahap color matching). Setelah itu
dilakukan mengecek kekentalan cat yang telah dibuat. Kekentalan cat ini harus
sesuai dengan ketentuan pabrik (tahap viscosity adjust). Jika kekebtalan cat
masih tinggi, harus ditambahkan solven untuk mengencerkan catnya. Pengecekan
kekentalan cat ini dilakukan melalui suatu proses yang disebut QC Test (quality
checking test). Setelah menunjukkan hasil yang diinginkan, barulah diteruskan
ke tahap filtrasi. Pada tahap filtrasi ini dilakukan penyaringan
partikel-partikel cat yang masih kasar sehingga cat yang akan dijual dipasaran
memiliki ukuran partikel yang sama. Setelah itu baru diteruskan ke tahap
pengemasan.
3. Finishing
Pada tahap finishing ini dilakukan pengemasan cat.
Pengemasan cat ini juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus mematuhi
peraturan yang berlaku, seperti: pengemasan harus dilakukan secara rapi dan
tidak boleh ada kemasan yang cacat dan harus tertutup rapat, pengemasan
dilakukan dalam keadaan yang steril sehingga tidak merusak struktur cat.
Setelah pengemasan dilakukan, barulah cat bisa didistribusikan ke masyarakat.
0 Response to "proses pembuatan cat"
Posting Komentar