ikatan kimia
3.1. Ikatan Ionik,Ikatan kovalen
Ikatan Ionik
Ikatan
ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya Coulomb)
antara ion yang berbeda, dikenal juga sebagai ikatan elektrovalen.
·
Ikatan
ini terjadi karena adanya gaya listrik elektrostatik antara ion yang bermuatan
positif (kation) dengan ion yang bermuatan negatif (anion). Peristiwa ini diawali dengan proses pelepasan
elektron dari sebuah atom menjadi ion positif.
·
Ikatan
ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi
mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup
besar sehingga memungkinkan terjadinya serah-terima
elektron.
·
Senyawa
biner logam alkali dengan golongan halogen
semuanya bersifat ionik. Senyawa logam alkali tanah juga bersifat ionik,
kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium, Flor, dan atom Cesium (Cs).
·
Penamaan
untuk senyawa yang dibangun melalui ikatan ion “menyebutkan nama atom logam
(kation) dan menyebutkan nama anion ditambahkan dengan akhiran ida”.
·
Contoh senyawa yang terbentuk dari ikatan ionik umumnya berupa kristal
padat seperti; Natrium Klorida (NaCl), Cesium Klorida (CsCl), Kalium Bromida
(KBr), Natrium Yodida (NaI) dan lainnya.
Ikatan Kovalen
Ikatan
kovalen terjadi karena adanya penggunaan elektron
secara bersama. Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom
yang berikatan tertarik pada pasangan
elektron yang sama.
·
Ikatan
kovalen terjadi antar unsur nonlogam yakni antar
unsur yang mempunyai
keelektronegatifan relatif besar. Ikatan kovalen juga
terbentuk karena proses serah terima
elektron tidak mungkin terjadi.
·
Ikatan
dengan sepasang elektron disebut ikatan tunggal. Contohnya molekul hidrogen H2 dan hidrogen
klorida.
·
Ikatan yang menggunakan dua pasang
elektron disebut ikatan rangkap. Contohnya, molekul oksigen (O2) dan molekul karbondiksida (CO2).
·
Ikatan dengan tiga pasang elektron disebut ikatan
rangkap tiga. Contohnya, molekul nitrogen (N2) dan etuna (C2H2).
3.4. Ikatan koordinat (koordinasi), ikatan van der Waals, ikatan hidrogen,
ikatan logam
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan
elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom
yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron.
·
Ikatan
kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron
bebas (PEB).
·
Contoh, molekul amonia, NH3,
Ikatan van der Waals
Ikatan Van der Waals diusulkan pertama kalinya oleh Johannes Van der Waals (1837–1923).
Ikatan ini merupakan salah satu jenis
gaya tarik-menarik di antara molekul-molekul. Timbul dari gaya London dan gaya
antardipol-dipol sehingga dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun molekul
polar.
·
Pada senyawa polar ikatan ini disebabkan
adanya gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang
disebut gaya tarik-menarik elektrostatis (gaya coulumb).
·
Pada molekul nonpolar timbul karena adanya
dipol-dipol sesaat atau gaya London.
·
Terdapat tiga gaya antarmolekul yang berperan
dalam terjadinya ikatan Van der Waals, yaitu gaya orientasi, gaya
imbas, dan gaya
dispersi.
a. Gaya
orientasi
·
Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul
yang mempunyai dipol permanen atau molekul polar.
·
Antaraksi antara kutub positif dari satu
molekul dengan kutub negatif dari molekul yang lain akan menimbulkan gaya
tarik-menarik yang relatif lemah.
·
Kekuatan gaya orientasi ini akan semakin besar
bila molekul-molekul tersebut mengalami penataan dengan ujung positif suatu
molekul mengarah ke ujung negatif dari molekul yang lain. Misalnya, pada
molekul-molekul HCl.
b. Gaya
imbas
·
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul
dengan dipol permanen, berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat.
·
Adanya molekul-molekul polar dengan dipol
permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada molekul
nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul
pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik), yang menimbulkan
terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut.
c. Gaya
dispersi (Gaya london)
·
Gaya ini terutama terdapat pada
molekul-molekul nonpolar yang dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London
tahun 1928.
·
Gaya london adalah gaya tarik-menarik yang
sifatnya lemah antara atom atau molekul yang timbul dari pergerakan elektron
yang acak di sekitar atom-atom.
·
Karena elektron bergerak secara acak di
sekitar inti atom, maka suatu saat terjadi ketidakseimbangan muatan di dalam
atom. Akibatnya terbentuk dipol yang sesaat.
·
Contoh, hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), dan gas-gas
mulia.
Ikatan
Hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi antara
molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen.
·
Contoh, molekul HF, H2O, dan NH3.
·
Unsur F, O, dan N sangat elektronegatif, maka ikatan F
– H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H dalam senyawa-senyawa itu sangat
positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom unsur yang
sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui pasangan
elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan besar itu.
Ikatan Logam
Ikatan
logam terjadi karena rapatnya susunan atom-atom logam sehingga elektron di
kulit terluar dapat bergerak bebas.
·
Ikatan logam terjadi karena adanya saling meminjamkan
elektron yang terjadi beberapa atom dalam jumlah yang tidak terbatas.
·
Setiap atom memberikan elektron valensinya untuk digunakan
bersama, sehingga terjadi ikatan atau tarik menarik antara atom-atom yang
saling berdekatan.
·
Inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan
sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil seolah-olah
membentuk “kabut elektron” menyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada
logam.
·
Keteraturan dari logam karena adanya ikatan antar
atom, yang ditunjukan dengan jarak antar atom yang sama, dan atom-atom logam
tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan yang teratur
inilah yang dinamakan dengan Kristal.
Contoh, ikatan logam-logam alkali
(Na, K, Li) dan alkali tanah (Mg, Be).
0 Response to "ikatan kimia"
Posting Komentar